Senin, 22 Februari 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhi Firmansyah Surapati 6418
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tidak akan mentolerir peredaran narkoba di Ibukota. Hal itu telah dibuktikan dirinya dengan menutup Diskotek Stadium beberapa waktu lalu.
"Maka saya katakan, saya tak pernah mempersoalkan prostitusi di Jakarta. Saya tegaskan itu berkali-kali loh. Kalau narkoba, saya tidak tolerir," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, senin (22/2).
Basuki bahkan telah mengeluarkan aturan, jika tempat hiburan ditemukan peredaran narkoba hingga dua kali berturut-turut maka akan langsung ditutup.
"Peraturan yang kami bikin bukan menjual, tapi ketahuan ada yang memakai narkoba saja dua kali, makanya kami tutup. Nah ini mesti tegas," ujarnya.
Menurutnya, setelah Stadium ditutup, peredaran narkoba manjadi sepi. Penutupan Stadium berdampak tempat hiburan lain takut dengan ancaman penutupan bila ada pengunjung yang kedapatan menggunakan Narkoba.
Hal itu, menurut Basuki berbeda dengan praktik prostitusi. Namun jika ada hotel atau tempat hiburan yang terbukti ada praktik prostitusi maka akan diberi surat peringatan.
"Kalau ada prostitusi kami mesti kasih surat peringatan. Tapi saya katakan saya enggak pernah mau tutup karena ada prostitusi. Seperti di apartemen, hotel, ketangkap artis di hotel. Tapi saya tidak mesti tutup hotelnya," tandasnya.