Selasa, 16 Februari 2016 Reporter: Folmer Editor: Nani Suherni 5104
(Foto: Istimewa)
Kelurahan Cengkareng Timur menjadi kelurahan tertinggi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta Barat. Sebanyak 109 kasus DBD di Cengkareng Timur membuat kelurahan tersebut dapat peringatan kewaspadaan.
Hal tersebut ditunjukkan dengan pemberian plakat berwarna merah oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat dan Wali Kota Jakarta Barat.
“Plakat merah diberikan karena angka kasus DBD di kelurahan tersebut tinggi. Penanganannya tidak sekadar dari petugas kesehatan semata, melainkan peran serta seluruh masyarakat. Jadi, kalau lurah peduli, pastinya akan menggerakan warga di bawah untuk pemberantasan sarang nyamuk,” ujar Dewi Satiasari, Kasudin Kesehatan Jakarta Barat, Selasa (16/2).
Sedangkan, bagi lurah yang menerima plakat hijau berarti kondisi DBD di wilayahnya dengan angka terendah. Namun, Ia meminta agar semua lurah tetap melakukan antispasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Kelurahan Angke mendapatkan plakat hijau karena sedikitnya jumlah DBD.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Barat, Anas Effendi meminta, agar lurah melakukan kerja bakti dengan warga. Hal ini dilakukan untuk membersihkan lingkungan dari sarang nyamuk.
"Semua harus aktif. Lurahnya juga harus turun mensosialisasikan ke warga untuk bersih-bersih," tandasnya.
Berdasarkan data Sudin Kesehatan Jakarta Barat terhitung dari 1 Januari hingga 15 Februari, kasus DBD di Kecamatan Cengkareng sebanyak 109 kasus, Grogol Petamburan
sebanyak 56 kasus, Kalideres 46 kasus, Palmerah 32 kasus, Kembangan 20 kasus, Kebon Jeruk 18 kasus, Taman Sari 16 kasus dan Tambora 13 kasus.