Jumat, 05 Februari 2016 Reporter: Folmer Editor: Nani Suherni 9034
(Foto: Folmer)
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Cengkareng menduduki peringkat tertinggi di Jakarta Barat. Berdasarkan data Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, total kasus DBD selama Januari 2016 sebanyak 52 kasus dengan temuan tertinggi di Kecamatan Cengkareng sebanyak 15 kasus.
Sisanya, 8 kasus terjadi di Kalideres, 6 di Grogol Petamburan, dan 5 kasus di Tamansari, 5 kasus di Kebon Jeruk, 5 kasus di Kembangan, 4 kasus di Palmerah, dan 4 kasus di Tambora.
Kepala Puskesmas Cengkareng, Maryati Kasiman mengatakan, sejumlah apabila penanganan dapat dilakukan di Puskesmas Cengkareng, pihaknya tidak akan melakukan rujukan ke rumah sakit.
“Jika ada indikasi dibutuhkan perawatan, ya pasien akan dirawat. Namun, kondisi ruang rawat RSUD Cengkareng saat ini penuh, maka kami pun merujuk pasien positif DBD ke RSU Tipe D Kalideres,” kata Maryati, saat ditemui Beritajakarta.com, Jumat (5/2).
Akan tetapi jika hasil pemeriksaan, pasien tidak ada indikasi rawat inap, maka tim medis Puskesmas Cengkareng akan memberikan penyuluhan bagaimana cara merawat pasien DBD di rumah.
Ia mengatakan, pihaknya juga secara rutin turun bersama kader ke untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di enam kelurahan yang tersebar di Kecamatan Cengkareng. Pihaknya rutin menindaklanjuti data dari website survailans Dinas Kesehatan DKI maupun laporan masyarkat yang dirawat karena terindikasi DBD.
“Informasi ini akan ditindaklanjuti dengan penyelidikan epidemologi. Tim akan turun melakukan pemeriksaan terhadap 20 rumah di sekitar rumah pasien yang dirawat karena mengidap DBD. Jika dari hasil penyedikan ditemukan positif, kami langsung melakukan foging atau pengasapan,” tandasnya.