Kamis, 04 Februari 2016 Reporter: Nurito Editor: Nani Suherni 6687
(Foto: Nurito)
Razia gabungan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Timur, mendapatkan perlawanan dari juru parkir liar atau 'pak ogah'. Sebagian dari mereka menolak dirazia, bahkan nekad melawan petugas.
Seperti terj
adi di Jalan Perintis Kemerdekaan, dua orang pak ogah melawan saat akan ditangkap. Bahkan satu di antaranya nekad memukul petugas Satpol PP dan menendang Kasie Operasi Satpol PP Jakarta Timur, Sadikin hingga lecet.“Saya bukan pak ogah, di sini hanya lagi nongkrong. Saya tidak mau ditangkap, saya juga bawa motor ini,” ujar pak ogah ini saat terjaring razia, Kamis (4/2).
Bahkan saat diminta naik truk Satpol PP, pak ogah ini terus berontak. Sampai enam petugas Satpol PP harus menggotongnya. Kendaraan pak ogah, sepeda motor bernopol B 3065 TOA juga diamakan petugas.
Sadikin mengatakan, pak ogah selalu melakukan perlawan saat operasi. Sebagian dari mereka juga tidak segan lari ke permukiman warga.
“Rata-rata pak ogah yang kita tangkap melakukan perlawanan. Bahkan ada yang membantah bukan pak ogah namun kita sudah tahu mereka sedang mengatur lalin, ya kita tangkap,” ujar Sadikin.
Seperti di kawasan Jalan Ahmad Yani, Pulomas, banyak pak ogah kabur ke permukiman warga saat akan ditangkap. Sebagian dari pak ogah beroperasi secara berkelompok.
"Razia pak ogah ini dilakukan sesuai Perda nomor 08/2007 tentang ketertiban umum," tandasnya.