Senin, 01 Februari 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Nani Suherni 6186
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan siaga adukan banjir lewat smartphone atau telepon pintar.
Lurah Rawajati, Adi Krisno mengatakan, karena tidak dilengkapi dengan alat komunikasi seperti handy talky (HT), dia menggunakan ponsel canggih untuk memantau genangan.
"Kalau betul-betul darurat, telpon. Karena tidak dilengkapi dengan HT. Saya ngeceknya di akun BPDB di Facebook, poskobanjirjkt.net juga lebih update. Saya screenshot, kirim via Whatsapp ke RW-RW yang rawan, langsung pribadi, termasuk dokter puskesmas, kalau yang di grup ada PPSU dan FKDM," kata Adi, Senin (1/2).
Daerah rawan banjir dikelurahan Rawajati, ada tiga RW yaitu 01, 03, dan 07. Kesiagaan warga Rawajati mengacu kepada tinggi muka air (TMA) Kali Ciliwung di Depok. Warga RW 07, seluruh RT nya kerap tergenang banjir apabila TMA Kali Ciliwung di Depok naik.
"Jadi patokan di sini TMA Depok. Di sini ada tiga RW 01, 03, 07 yang posisinya di pinggir Kali Ciliwung. Di RW 07, semua RT dari 01 sama 06 tergenang. Kalau yang RW 01 dua RT, RW 03 empat RT," kata Adi.
Ditambahkan Adi, selama ini koordinasi peringatan dini banjir berjalan baik. Bedanya, banjir tidak bisa diprediksi lantaran aliran air dari hulu sampai hilir sudah lancar dengan normalisasi kali dan saluran.
"Kalau koordinasi ke atas, kita lapor ke camat, ketinggian air sekian. Tapi memang sekarang tidak bisa diprediksi karena aliran air dari hulu ke hilir sudah cepat akibat normalisasi," tandasnya.