Selasa, 27 Mei 2014 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Widodo Bogiarto 5008
(Foto: doc)
Aksi premanisme yang sempat mereda di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, akhir-akhir ini muncul kembali. Disinyalir lemahnya pengawasan dari aparat keamanan membuat preman kembali 'menguasai' pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara itu. Tak ayal kemunculan para preman ini membuat resah pengunjung dan pedagang di pasar tersebut.
Atas keresahan masyarakat terhadap aksi premanisme itu, jajaran Polda Metro Jaya akan mengambil tindakan tegas."Kalau memberantas premanisme kan sudah dilakukan dengan mudah. Tapi jangan setelah bersih ditinggal, karena disini hal itu tidak bisa dibiarkan pasti mereka bisa kembali lagi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Selasa (27/5).
Menurut Rikwanto, pihak kepolisian secara rutin telah melakukan penjagaan di Pasar Tanah Abang. Namun pihaknya mengaku belum menerima laporan resmi dari masyarakat yang menjadi korban premanisme, sehingga polisi belum bisa mengambil tindakan apapun.
"Kita tetap lakukan patroli di kawasan itu, dan kami belum bisa bertindak karena belum ada laporan yang dirugikan. Karena untuk bertindak, selain harus ada laporan, juga ada bukti-bukti kuat terhadap perilaku mereka, seperti memeras, merusak bahkan tindak pidana lainnya," jelas Rikwanto.
Rikwanto menjelaskan, premanisme erat kaitannya dengan sentra ekonomi yang ilegal. Artinya manakala petugas tidak peduli terhadap lingkup tugasnya terutama di tingkat daerah maka mereka akan muncul. "Seperti di warung-warung, pangkalan ojek, parkir liar dan pedagang kaki lima," jelasnya.
Mereka memanfaatkan hal tersebut untuk keuntungan pribadi atau kelompok. Bah
kan, para pedagang-pedagang tersebut sebenarnya sudah mengetahuinya. Untuk itu, pihaknya akan kembali berkoordinasi dengan Pemprov DKI untuk kembali membersihkan Pasar Tanah Abang."Kita akan komunikasikan kembali untuk menertibkannya, sekarang sudah kembali semrawut," tukasnya