Selasa, 19 Januari 2016 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Nani Suherni 2428
(Foto: doc)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus melakukan upaya penanganan genangan dan banjir di Ibukota sejak 2015. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, genangan yang muncul tahun ini diprediksi lebih cepat surut ketimbang tahun lalu.
"Tahun lalu itu genangan bisa saja berhari-hari, sedangkan untuk tahun ini kita prediksi genangan bisa surut dengan hitungan jam," kata Bambang Surya Putra, Kabid Informatika dan Pengendalian BPBD DKI Jakarta, Selasa (19/1).
Bambang melihat pengurangan genangan karena program pengerukan kali dan saluran penghubung, pembongkaran beton penutup saluran, dan penertiban bangunan di atas saluran di lima wilayah kota di DKI Jakarta.
Ia menyebutkan, pada tahun lalu, di wilayah Jakarta Selatan titik genangan terpusat di lima kecamatan dan terdapat 20 titik genangan di tingkat Rukun Warga (RW). Genangan antara 10 hingga 50 sentimeter, dengan durasi genangan selama satu hari.
"Kalau tahun ini genangan di Jakarta Selatan itu tidak kurang dari 4 jam saja," katanya.
Sementara itu, di wilayah Jakarta Timur, titik genangan berada di lima kecamatan. Pada lima kecamatan ini, terdapat 25 Rukun Warga yang kerap tergenang. Genangannya mencapai 80 sentimeter dan kesurutan genangan selama satu hari. Bambang memprediksi, surutnya genangan di Jakarta Timur kurang lebih 3 sampai 4 jam.
Bambang menambahkan, masih ada beberapa lokasi rawan banjir pada tahun ini belum mengalami perubahan.
"Contohnya di wilayah Cengkareng Timur di bawah jembatan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan Kompleks Mini Country, Ulujami," ucapnya.
Ia menjelaskan, penyebab lamanya genangan surut di Cengkareng Timur karena tidak ada jalan keluar limpasan air hujan di Tol JORR. Sementara di Mini Country, Ulujami, genangan lama surut akibat daerah tersebut merupakan daerah cekunga
n.