Selasa, 19 Januari 2016 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Andry 3026
(Foto: Ilustrasi)
Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta segera mengecek kondisi air pam di Rumah Susun Cipinang Besar Selatan (Cibesel), Jatinegara, Jakarta Timur yang dikeluhkan warga karena berbau kaporit.
Keluhan air baku yang tidak bisa konsumsi tersebut juga bakal disampaikan kepada Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya agar bisa secepatnya dtindaklanjuti.
"Segera kita akan cek dan lakukan komunikasi dengan PAM. Kita akan surati PAM agar diberikan penjelasan terkait keluhan warga di Rusun Cibesel," kata Ika Lestari Adji, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta, Rabu (19/1).
Ika menjelaskan setelah menyurati PAM Jaya, pihaknya nantinya akan mencari solusi secara bersama terkait kondisi air baku di Rusunawa Cibesel. Diharapkan, penanganan air di rusun tersebut dapat dtindaklanjuti segera sehingga warga tidak lagi kesulitan mengkonsumsi air bersih.
Diberitakan sebelumnya, warga Rusunawa Cibesel yang direlokasi dari Bukit Duri, Jakarta Selatan, mengeluhkan kondisi air pam yang mengalir ke unit-unit. Bau kaporit sangat menyengat, sehingga warga enggan untuk mengkonsumsinya.
"Selama tinggal di rusun ini saya tidak berani mengonsumsi air pam. Karena bau kaporitnya sangat menyengat seperti di kolam renang. Apalagi saya kan ada anak kecil, jelas takutlah," ujar Putri (30), salah satu penghuni Rusun Cibesel di Blok E, Selasa (19/1).
Akibat kondisi itu, Putri dan beberapa warga rusun lainnya terpaksa harus membeli air galon isi ulang. Hal ini membuat pengeluaran warga otomatis bertambah.
"Seminggu bisa dua galon. Harganya Rp 5.000 per galon, tapi karena minta antar ke lantai 4 jadi Rp 6.000," tandasnya.