Senin, 11 Januari 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 8144
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku sengaja memberi kesempatan kepada pegawai negeri sipil (PNS) muda untuk menjadi lurah. Terlebih banyak angkatan muda yang juga berprestasi namun belum bisa diangkat untuk memimpin satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
"Kebetulan saat dites yang muda yang mau, ya sudah kami berikan. Kami kasih kesempatan," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Sein (11/1).
Basuki mengaku banyak golongan 4b dan 4c yang telah distafkan. Padahal untuk menjadi kepala dinas, minimal golongannya 4b.
"Sekarang banyak ketemu yang bagus eh golongan masih 3d atau 4a. Kalo mau jadi kadis itu minimal 4b. Caranya, sabar nunggu, begitu ada pangkat golongan muda naik," ucapnya.
Kendati demikian, pihaknya terus melakukan evaluasi kinerja semua pejabat. Jika tidak berkembang maka akan langsung diganti dengan PNS lainnya. "Saya stafin yang males. Mesti gitu caranya," katanya.
Menurut Basuki, masih ada beberapa pejabat seperti lurah, camat, dan wali kota yang payah. Sehingga evaluasi harus tetap dijalankan, agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang maksimal.
"Wali kota juga nggak bagus-bagus banget. Ada beberapa wali kota yang payah. Camat juga ada yang payah," tuturnya.
Basuki melihat masih ada beberapa kelurahan yang wilayahnya tidak bersih. Hal itu dilihatnya saat menghadiri undangan pernikahan warganya, setiap akhir pekan.
Ia sengaja mengubah strategi dalam memberikan kewenangan antara SKPD dengan lurah. Hal itu dilakukan untuk mengatasi belum cukupnya golongan PNS muda berbakat untuk menjadi kepada SKPD.
"Sekarang yang bagus golongan rendah, ya sudah saya balik strateginya. Bukan sudin yang pegang peranan, tapi lurah. Jadi lurah sebagai estate manager di wilayah. Semuanya lurah yang harus tanggung jawab. Kalau nggak mau beresin ya lurah harus dipecat," tandasnya.