Senin, 28 Desember 2015 Reporter: Andry Editor: Widodo Bogiarto 5667
(Foto: Andry)
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta terus mengintensifkan pengawasan produk olahan dan jajanan berbahaya pedagang kaki lima (PKL). Salah satunya di Lokasi Sementara (Loksem) Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"
Totalnya ada 52 pedagang Loksem Blok S yang kita periksa hari ini ," kata Irwandi, Kepala Dinas KUMKMP DKI, Senin (28/12).Irwandi mengatakan, dalam pemeriksaan hari ini pihaknya menggandeng Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI, yang mengerahkan satu unit armada mobil laboratorium keliling. Bersama dengan itu juga dilakukan penempelan stiker berisi pangan aman dan bermutu di masing-masing gerobak pedagang di lokasi.
"Kita langsung ambil sampel dan melakukan pengujian di laboratorium keliling milik BPOM. Setelah itu, gerobak pedagang kita tempelkan stiker sebagai jaminan bahwa jajanan di sini aman dikonsumsi masyarakat," terang Irwandi.
Irwandi mengungkapkan, dari total 52 pedagang di Loksem Blok S, pihaknya melakukan pengambilan 12 sampel makanan dan minuman yang terdiri dari bakso, siomay, mie ayam, soto ayam, tahu dan es podeng.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di mobil laboratorium keliling BPOM, 12 sampel makanan yang diuji tersebut, negatif mengandung bahan berbahaya.
"Hasilnya negatif. Pada waktu pengawasan bulan November, ada tiga jenis makanan di lokasi ini yang positif mengandung bahan berbahaya yaitu kreupuk gendar, tahu dan cendol mutiara es podeng," ungkap Irwandi.
Irwandi menambahkan, selain pedagang di Loksem Blok S, pihaknya juga memeriksa jajanan PKL di Loksem Kuningan, Lenggang Jakarta Monas, Pecenongan, Cibubur, Balai Pustaka, kawasan Kota Tua, Kelapa Gading serta Taman Pluit di Jakarta Utara.
"Ke depannya kami akan pasang papan informasi yang menunjukkan bila lokasi sudah kami awasi dan tetapkan aman dari bahan berbahaya," tandas Irwandi.