Senin, 28 Desember 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 8558
(Foto: Yopie Oscar)
Untuk menyukseskan perhelatan Asian Games 2018, Pemprov DKI berkewajiban merevitalisasi velodrome. Sedangkan untuk venue lainnya menjadi kewajiban Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Venue itu kan sama Kemenpora. Kami cuma bagusin Velodrome," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (28/12).
Sementara untuk infrastruktur lainnya, Basuki ingin membangun kampung atlet di Kemayoran. Namun hingga saat ini Komisi II DPR RI, belum memberikan izin pemanfaatan lahan tersebut.
Selain itu, Pemprov DKI juga akan merevitalisasi venue equastrian (ketangkasan berkuda).
Basuki mengaku untuk rehab velodrome masih dalam tahap lelang. Karena pihaknya tidak bisa melakukan penunjukan langsung. Jika diperbolehkan, Basuki ingin menunjuk PT Jakarta Propertindo untuk merevitalisasinya.
"Kami tidak boleh tunjuk langsung, proses lelang itu memang mesti ada. PT Jakpro lagi mau proses lelang (kontraktor revitalisasi Velodrome)," kata Basuki.
Berdasarkan data Komite Olimpiade Indonesia (KOI), selain Velodrome, terdapat 16 titik renovasi di lingkungan kompleks Gelora Bung Karno (GBK). Yakni, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), stadion renang, istora, stadion tenis, stadion tenis indoor, dan lapangan madya.
Kemudian, lapangan panahan, gedung bola voli, gedung basket, gedung latihan bulu tangkis, lapangan sepakbola A, sotfball/baseball, kriket, handball, dan lingkungan kompleks GBK.
Renovasi tersebut dilakukan oleh Kemenpora dan dijadwalkan selesai pada Juli-Oktober 2017.