Rabu, 23 Desember 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhy Tristanto 3246
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, ingin semua warga Ibukota tersambung dengan air baku perpipaan sehingga kebutuhan air bersih dapat terpenuhi.
Dikatakan Basuki, dengan digabungannya dua peruahaan daerah, Perusahaan Air Minum (PAM) dan Pengelolaan Air Limbah (PAL), nantinya tidak ada lagi warga warga yang menggunakan air tanah. Khususnya di daerah Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur.
"Jadi warga tidak boleh ambil air sumur lagi. Ke depan tidak boleh lagi. Kalau di Jakarta Selatan masih boleh lah," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (23/12).
Untuk membangun pipa air bersih ke setiap warga, lanjut Basuki, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta siap memberikan suntikan dana kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) hasil penggabungan PAM dan PAL tersebut.
"Berapa pun anggarannya untuk kerjakan sambungan pipa akan kami siapkan," kata Basuki.
Penggabungan PAM dan PAL Jaya saat ini sedang dalam proses perumusan payung hukum berupa rancangan Peraturan Daerah (Perda). Untuk tahap awal, telah dilakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara keduanya.