Rabu, 16 Desember 2015 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 1913
(Foto: Nurito)
Jelang akhir 2015, penyerapan anggaran Pemkot Administrasi Jakarta Timur baru mencapai 49,30 persen. Tercatat dari total anggaran sekitar Rp 2,5 triliun, hingga saat ini yang terinput baru sekitar Rp 1 triliun.
Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana meyakini, penyerapan anggaran masih akan terus bertambah. Apalagi masih ada waktu sekitar dua minggu lagi dan pekerjaan fisik sedang dalam proses finishing.
Penyerapan anggaran ini, kata Bambang, terkait erat dengan kinerja para pimpinan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) terkait. Karenanya penyerapan anggaran ini juga akan menjadi bahan penilaian bagi gubernur atas kinerja bawahannya.
“Memang benar, penyerapan anggaran ini cermin dari kinerja masing-masing SKPD dan UKPD. Namun untuk sanksinya kita serahkan pada gubernur. Kami hanya melaporkan SKPD/UKPD yang penyerapan anggarannya masih rendah,” ujar Bambang di kantornya, Rabu (16/12).
Kepala Kantor Perencanaan Pembangunan Kota (KPPK) Jakarta Timur, Hartati menambahkan, UKPD terendah penyerapan anggarannya adalah Kecamatan Kramatjati yang baru mencapai 9,4 persen dari total anggaran Rp 5,6 miliar.
Sedangkan SKPD terendah adalah Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur yang baru menyerap anggaran sekitar 10,27 persen dari total anggaran Rp 62,186 miliar.
“Namun angka ini bukan angka mati karena masih bergerak terus hingga tanggal 20 atau 28 Desember. Bahkan hari ini pun bisa jadi sudah berubah angka-angkanya,” ujar Hartati.
Hartati optimistis, penyerapan anggaran di wilayahnya bisa mencapai lebih dari 80 persen. Apalagi jelang akhir tahun ini, katanya, pekerjaan fisik sudah dalam tahap penyelesaian. Sehingga secara otomatis tagihan-tagihan pekerjaan mulai dibayarkan.