Senin, 07 Desember 2015 Reporter: Andry Editor: Budhy Tristanto 4073
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengaku kecewa dengan kinerja direksi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Basuki menyebutkan, sejak dibentuk menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Transjakarta tidak dapat menambah jumlah armada bagi Pemprov DKI.
"
PT Transjakarta kita memble. Geraknya lambat ," kata Basuki, saat memimpin rapat pimpinan (rapim) di Balai Kota, Senin (7/12).Basuki menyampaikan, telah merubah badan hukum Transjakarta dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) atau Unit Pengelola Teknis (UPT) menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) agar dapat leluasa membeli bus.
"Kita pikir waktu masih UPT bergeraknya susah, akhirnya kita bikin PT dan kasih public service obligation (PSO) supaya bisa tambah bus sekian banyak," tutur Basuki.
Dengan jadi BUMD, lanjut Basuki, diharapkan Transjakarta dapat menambah bus baru di Ibukota, sehingga waktu kedatangan (headway) bus dapat lebih singkat. Dengan bertambahnya armada baru, otomatis nantinya bus reyot dan uzur yang beroperasi selama ini akan tersingkir dengan sendirinya.
"Kita mau penumpang keluarkan tiket Rp 7 ribu bisa bebas naik turun bus seharian dan busnya ada tiap 10 menit. Tapi semua harus nunggu bus kita banyak dulu," tandas Basuki.