Jumat, 27 November 2015 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Widodo Bogiarto 2899
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Kaum muda, khususnya para pelajar, diimbau ikut melestarikan warisan budaya takbenda nasional, seperti Reog Ponorogo. Budaya reog diketahui mengajarkan nilai-nilai moral, diantaranya solidaritas, guyub, persatuan, kesetiaan, pengorbanan dan keberanian.
"Melalui pagelaran seni budaya, pemerintah berharap akan terbangun sebuah harapan baru dalam upaya meletakkan kembali nilai-nilai dan sendi-sendi nilai luhur kebudayaan bangsa semangat cinta tanah air. Serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, kemudian semakin tertanamnya jiwa nasionalisme melalui kebudayaan," kata L Salman, dari Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) saat menghadiri Pagelaran Seni Budaya bertajuk "Memperkuat Ketahanan Budaya Nasional Nasional Melalui Seni Budaya Reog Ponorogo", di SMP Labschool Rawamangun, Jakarta Timur, Jum'at (27/11).
Pagelaran tersebut merupakan hasil kerjasama Komunitas Reog Ponorogo (KRP) dengan Kemendagri. Sebelum pagelaran, lebih dulu dipaparkan peran penting seni budaya yang menghadirkan L Salman, Nursilah (Dosen Seni Tari Universitas Negeri Jakarta) dan S Nojeng (Wakil Ketua Komunitas Reyog Ponorogo).
Ratusan siswa SMP Labschool terlihat antusias menyaksikan pagelaran Reog Ponorogo tersebut. Bahkan Kepala SMP Labschool, Ali Chudori dan Ketua Osis SMP Labschool, Nurrahman Wahyu Firdaus diangkat oleh dadak merak.
"Kami memang mempunyai program untuk mengenalkan reog bagi generasi muda, khususnya para pelajar. Sebagai bentuk pelestarian dan ketahanan budaya nasional," kata Nojeng.