Jumat, 27 November 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 4271
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta Basuki, Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku sengaja menempatkan pegawai Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Hal itu dilakukan untuk memperbaiki struktur anggaran di dinas tersebut yang dinilai kurang baik.
"Orang Bappeda itu katanya pintar-pintar. Tahu anggaran tapi dipendam. Makanya saya kasih kesempatan di masuk ke SKPD," kata Basuki saat pelantikan pejabat, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/11).
Basuki mengaku, penempatan tersebut sekaligus sebagai ajang promosi bagi pegawai di Bappeda. Beberapa pegawai potensial ditarik untuk menempati jabatan seperti Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di wilayah, seperti di Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu.
Penggantian pejabat ini, lantaran penyusunan anggaran dalam Kebijakan Umum APBD - Prioritas Plafon Anggaran Semenatra (KUA-PPAS) 2016 yang masih banyak pemborosan.
Ada beberapa kegiatan yang dinilai tidak masuk akal, karena anggaran yang diajukan cukup tinggi. Seperti anggaran Festival Kota Tua dengan pengajuan anggaran Rp 10 miliar.
Sebelumnya, Basuki menyebut Kepala Disparbud DKI Purba Hutapea telah memangkas anggaran. Namun, beberapa anak buahnya masih saja memasukkan anggaran yang tidak masuk akal tersebut.