Selasa, 24 November 2015 Reporter: Septradi Setiawan Editor: Widodo Bogiarto 8222
(Foto: doc)
Ahli waris warga miskin yang biaya pemakamannya gratis, mengeluhkan sikap petugas TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, yang dinilai diskriminatif. Pasalnya makam keluarga mereka tidak diurus dan dibiarkan kotor.
"
Memang tidak ditarik biaya, tapi pelayanan perawatan makam terlihat dibedaka n. Misalnya saja untuk orang miskin, perawatannya sangat kurang, tapi untuk yang bayar betul-betul dirawat dengan baik," keluh Ardian (32), warga Tegal Alur, saat menyambangi makam keluarganya, Selasa (24/11).Pengurus TPU Tegal Alur, Ede membantah tudingan salah satu ahli waris tersebut. Menurutnya, dari total tiga blok lahan pemakaman yang ada, yakni AA1, A2 dan A3, seluruhnya diperlakukan sama.
"Kami tidak pernah membeda-bedakan perawatan makam," kata Ede.
Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Barat, Christian HT juga mengatakan hal yang sama. Menurut dia, perawatan khusus bagi pemakaman berbiaya di sejumlah TPU sangat tidak dibenarkan.
"Kami kan punya PHL (Pekerja Harian Lepas) untuk merawat makam. Memang saya sering dengar adanya perawatan khusus itu, tapi setelah dicek ke lapangan semuanya tidak terbukti. Jadi sekali lagi itu sangat tidak betul," tegas Christian.
Sekadar diketahui, berbagai kemudahan terus diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kepada warga kurang mampu atau keluarga miskin (gakin) di ibukota. Salah satunya dengan membebaskan mereka dari biaya pemakaman jika salah satu anggota keluarganya meninggal dunia.