Minggu, 15 November 2015 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Budhy Tristanto 3698
(Foto: Ilustrasi)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berharap, semua anak di Jakarta bisa mengenyam bangku sekolah baik itu dibiayai Kartu Jakarta Pintar (KJP) maupun Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Dikatakan Djarot, bagi mereka yang sudah mendapatkan KIP, tidak boleh memperoleh KJP, begitu juga sebaliknya.
"Mereka yang tidak terjangkau dengan KJP, yang masih membutuhkan, baru itulah yang akan mendapatkan KIP. Saya harapkan betul yang mendapatkan dana KJP atau KIP, digunakan untuk anaknya, bukan untuk memenuhi kebutuhan ibu bapaknya," ujar Djarot, saat menghadiri Penyerahan Seremonial Surat Keputusan (SK) Program Indonesia Pintar dan Sosialisasi Pencairan dan Program Indonesia Pintar 2015 di GOR Otista, Jatinegara, Minggu (15/11).
Djarot menilai, tolak ukur kesuksesan orang tua mendidik anak adalah ketika anak lebih pintar dari orangtua. Kesempatan itu, saat ini terbuka lebar dengan adanya program KJP dan KIP.
"Orangtua, mungkin juga saya, sekarang kalah pintar sama anak kita, kalau orangtua bisa mendidik anak lebih pintar dari orangtuanya, berarti ibu bapak adalah orangtua yang berhasil. Tapi kalau kita tidak bisa mendidik mereka, berarti kita bukan orangtua yang berhasil," tutur Djarot.
Dikatakan Djarot, dirinya bisa menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta seperti sekarang ini tentu tidak lepas dari dukungan dan hasil didikan orangtuanya.
"Saya bisa seperti ini, bukan karena saya pintar, tapi karena bapak ibu saya yang mendidik," ucap Djarot.
Dengan adanya KJP maupun KIP, tegas Djarot, orang tua harus benar-benar mendidik anak-anak mereka agar lahir generasi yang bermanfaat dan berguna bagi bangsa dan negara.