Jumat, 30 Oktober 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 3212
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berkeinginan pada tahun 2016 mendatang, Port of Jakarta sudah terbentuk. Beberapa perusahaan akan ikut menanam saham, namun tetap Pemprov DKI Jakarta memiliki saham terbesar. Nantinya perusahaan tersebut akan menangani pengembangan pelabuhan dan reklamasi di utara Jakarta.
"Ada beberapa perusahaan gabung, seperti PT Pelindo 2 dan 3, KBN (Kawasan Berikat Nasional), dan PT Jakpro (Jakarta Propertindo).
Ramai-ramai bikin perusahaan baru, namanya Port of Jakarta . Target kita 2016," kata Basuki saat menutup acara Pressure Cooker reklamasi kawasan Pantura dan integrasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (30/10).Basuki mengatakan, nantinya Pemprov DKI Jakarta akan memiliki saham terbesar dalam Port of Jakarta. PT Jakpro sebagai BUMD DKI, ditunjuk untuk melakukan kerjasama bisnis ini.
"Kami mau yang jadi leading, PT Jakpro sahamnya paling besar," ujar Basuki.
Basuki pun mengajak beberapa perusahaan asing untuk berinvestasi dalam proyek tersebut. Karena pembangunan proyek pelabuhan baru belum tentu laku. Untuk itu Pemprov DKI Jakarta berkomitmen akan membeli kembali pelabuhan yang sudah dibangun.
"Orang belum tentu mau investasi. Jadi kalau sudah bikin jembatan, bikin pulau, akan kita beli lagi," ucap Basuki.
Perusahaan asal Belanda, Rabo Bank juga mulai tertarik untuk berinvestasi dalam mega proyek ini. Rencananya selain mambangun pelabuhan juga akan melakukan reklamasi pulau. Terdapat tiga pulau yang akan dibangun yakni Pulau O, Pulau P dan Pulau Q.
"Kami mulai desain Pulau O, P dan Q. Pulau itu harus seperti apa. Supaya kita bisa memenuhi pelabuhan Jakarta. Makanya kami mau joint bersama membangun Port of Jakarta ini. Kami mau ada aset manajemen," tandas Basuki.