Kamis, 29 Oktober 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 2177
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), akan menganggarkan kembali pengadaan pompa air di tahun 2016. Sebab pengadaan lelang pengadaan pompa air 2015 ini gagal akibat peningkatan nilai tukar dolar US terhadap rupiah.
"Tahun depan kami anggarakan. Jadi pompa jualnya semua pakai dollar, duit kita nggak cukup," ujar Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (29/10).
Menurut Basuki, Pemprov DKI akan m
eminta kepada pihak swasta untuk bisa membantu dalam penanggulangan banjir. Sehingga jika terjadi bencana banjir dalam waktu dekat masih bisa diatasi. "Makanya kita lagi minta swasta untuk bangun," ucapnya.Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Tri Djoko Sri Margianto membenarkan jika lelang pada pengadaan pompa air tahun ini gagal. Sebab hingga memasuki bulan Oktober para vendor yang sudah mendaftarkan diri ikut lelang, tak kunjung mengajukan surat penawaran harga (SPH). Tanpa ada SPH dari peserta lelang, maka proses lelang pun tak dapat dilakukan. "Belum ada vendor yang mengajukan penawaran harga," kata Tri.
Salah satu pompa yang gagal lelang yakni, pengadaan delapan unit pompa untuk tiga rumah pompa di Jakarta Utara. Proyek pengadaan sebanyak delapan pompa tersebut senilai Rp 58,4 miliar. Pompa-pompa tersebut akan dipasang di rumah pompa Artha Gading sebanyak empat pompa, dua pompa di rumah pompa Kali Betik, serta dua pompa lainnya di rumah pompa Kampung Sepatan, Cilincing.