Senin, 26 Oktober 2015 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 3137
(Foto: Nurito)
Setelah 26 tahun tidak dikeruk, saluran penghubung (Phb) Amalia, di RW 13, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, akhirnya dinormalisasi. Upaya ini dilakukan untuk mengatasi genangan saat musim hujan yang biasa terjadi wilayah tersebut.
Ketua RW 13, Hidayat Bostam mengatakan, wilayahnya sejak tahun 2005 kerap tergenang banjir saat musim hujan dengan ketinggian 60-80 sentimeter. Hal ini, kata Bostam, terjadi karena posisi saluran Phb Amalia lebih tinggi dibanding pemukiman warga.
"Kami minta agar pengerjaan normalisasi saluran air dilakukan secara maksimal. Saluran Phb harus dikeruk dengan kedalaman seperti semula, sekitar 2,5 meter," ujar Bostam, Senin (26/10).
Kepala Seksi Pemeliharaan Sudin Tata Air Jakarta Timur, Mukhid mengatakan, sebelum mengeruk saluran air, akan dipasang turap sepanjang 300 meter dengan ketinggian dua meter. Diharapkan dengan pengerukan ini daya tampung saluran Phb Amalia lebih banyak lagi sehingga air tidak meluber ke jalan saat musim hujan nanti.
“Kita akan keruk sedalam 80 sentimeter dan panjangnya 300 meter, sesuai dengan panjang turap. Nantinya akan dilakukan bertahap di sepanjang saluran air itu kita turap lagi,” tands Mukhid.