Jumat, 23 Oktober 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 5737
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menyerahkan pembangunan Intermediate Treatment Facilities (ITF) kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Semua proses lelang yang telah dilakukan akan dibatalkan. Diharapkan setelah penyerahan proses pembangunannya bisa segera dilakukan.
Basuki ingin, pembangunan ITF tidak terlalu canggih. Karena tujuan awalnya hanya untuk mempersingkat waktu pembuangan sampah. Yang semula dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpau (PTSP) Bantargebang, Bekasi, menjadi di dalam kota.
"Lelang-lelang dan gugat menggugat kita batalin. Kita tunjuk saja Jakpro yang membangun. Kita lagi dorong Jakpro," ujar Basuki, di Balai Kota DKI Jakrta, Jumat (23/10).
Dalam pembangunan ITF ini, kata Basuki, dirinya ingin mencontek dari pengelolaan sampah di Belanda. Hal itu diperolehnya pada saat melakukan kunjungan kerja ke Rotterdam beberapa waktu lalu. "Ngapain sih bikin sampai gitu canggih? Yang sederhana saja lah. Yang penting bagaimana sampah tidak usah diangkut jauh-jauh, bikin macet lagi. Seperti di Belanda," ujarnya.
Pengelolaan sampah di ITF, diolah dengan teknologi berbasis incinerator, yang memiliki kelebihan mereduksi sampah hingga 90 persen dan mengurangi emisi gas ruang kaca. Selain di Sunter, ITF juag direncanakan dibangun di Cakung-Cilincing, ITF Marunda dan ITF Duri Kosambi.
Luas lahan ITF di Cakung-Cilincing delapan hektare, lebih luas dari lahan ITF Sunter. Dulu di lahan ITF Cakung-Cilincing, sudah pernah dikelola tempat pembuangan sampah dengan nama Pusat Daur Ulang Kompos (PDUK). Kemudian akan ditingkat dengan menggunakan program ITF.
Sementara ITF terakhir, yakni Marunda, direncanakan mampu mengolah sampah hingga 1.500 ton per hari. ITF ini rencananya dibangun di atas lahan seluas 12 hektare dan merupakan bagian terintegrasi dari Kawasan Ekonomi Khusus Marunda.