Rabu, 21 Oktober 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 3754
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku, masih menunggu data pelajar yang anarkis saat ajang final Piala Presiden akhir pekan lalu. Data tersebut akan digunakan untuk memeriksa apakah yang bersangkutan menerima Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Basuki menegaskan, jika pelajar tersebut pemegang KJP maka akan langsung dicabut. Hal itu untuk memberikan efek jera kepada pelajar agar tidak lagi berbuat anarkis.
"Kita masih tunggu dari Polda untuk nama-nama dan sekolahnya dimana. Saya mau cek," kata Basuki, di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Rabu (21/10).
Setidaknya, 39 pelajar yang diamankan Polda Metro Jaya dalam kericuhan laga final Piala Presiden 2015, Minggu (18/10) kemarin. Para pelajar tersebut saat ini masih ditahan. Sebab, terbukti melakukan tindak pidana perusakan, membawa senjata tajam dan narkoba.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya mengamankan 1.200 remaja pada saat laga final Piala Presiden 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Remaja tersebut diamankan lantaran diduga akan melakukan aksi provokasi terhadap para suporter Persib Bandung.