Selasa, 29 April 2014 Reporter: Hendi Kusuma Editor: Lopi Kasim 5322
(Foto: doc)
Upaya mengatasi kesemrawutan ibukota dengan merelokasi menempatkan pedagang kaki lima (PKL) terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Salah satunya dengan menyiapkan 20 lokasi berdagang di 7 kecamatan yang berada di Jakarta Barat. Namun, baru 2.000 PKL yang mendapat pembinaan dari total sekitar 11.000 PKL yang terdata.
Kepala Sudin Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Barat, Slamet Widodo, mengatakan, pihaknya saat ini telah melakukan pembinaan sebanyak 2.000 PKL dari total 11.000 PKL yang ada di Jakarta Barat. Rencananya, PKL binaan tersebut akan diberikan tempat di 20 lokasi yang tersebar di 7 kecamatan yang ada di Jakarta Barat.
"Ada 2.000 PKL yang kita bina di Jakarta Barat sementara 11.000 PKL belum kita bina, sementara ada 20 titik lokasi yang kita buat untuk para PKL tersebut," ujar Slamet, Selasa (29/4).
Pihaknya, kata Slamet, akan memberikan modal PKL melalui koperasi yang ada di setiap kelurahan. "Selain wawasan tentang UKM dan kemitraan kita juga akan fasilitasi dari segi permodalan dengan melibatkan koperasi yang ada di kelurahan," ucap Slamet.
Selain itu, lanjut Slamet, pihaknya berharap pengelola mal juga ikut menyediakan tempat berdagang bagi PKL. "Sudah ada Perda No. 2 Tahun 2012 yang mengatur kewajiban pihak swasta untuk menyediakan tempat bagi UKM," katanya.
Pihaknya, tambah Slamet, masih mengalami kendala sosialisasi untuk relokasi pedagang yang ada di Pasar Pagi Asemka. Hal itu lantaran, sebanyak 600 PKL yang ada enggan untuk dipindahkan ke bangunan yang sudah disiapkan dengan alasan takut sepi pengunjung dan omzetnya berkurang.
"Untuk relokasi para PKL yang ada di Pasar Pagi Asemka kita masih kesulitan, para PKL enggan untuk pindah tempat usaha, tapi saat ini sudah sebagian yang terdata dan akan pindah," tandasnya.