Kamis, 15 Oktober 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 3154
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), merancang Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) agar bisa disukai oleh semua kalangan. Keberadaannya diharapkan bisa mencegah aksi kekerasan pada anak yang belakangan marak terjadi.
"Kita mau bikin taman yang dari janin sampai kakek nenek itu betah dan bareng ada di situ. Ini bisa atasi kekerasan rumah tangga, pedofil atau macam-macam," ujar Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (15/10).
Basuki mengatakan, RPTRA akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang. Salah satunya yakni closed circuit television (CCTV). Sehingga masyarakat yang sedang berada di RPTRA bisa terpantau langsung.
"Kita pasang CCTV. Kalau anak kamu main di taman, kamu masuk di Smart City kami, bisa lihat anak kamu masih di taman atau enggak. Jadi ini lebih aman," katanya.
Menurut Basuki, indeks kebahagiaan orang bisa dilihat bukan karena sering berada di taman, namun berapa lama dia berada di taman. Fasilitas lainnya yakni seperti perpustakaan, cek kesehatan, serta PKK Mart. RPTRA ini bisa menjadi inkubator untuk berbagai jenis kegiatan.
"Intinya semua orang, keluarga, punya kesusahan masing-masing. Jadi harus ada tempat dan komunitas berkumpul untuk peduli dan berbagi. Nah butuh tempat, dan tempat itu RPTRA," ucapnya.
Basuki rencananya akan terus menambah RPTRA di Ibukota. Saat ini sedang ada enam RPTRA yang telah terbangun, di antaranya yakni di Pulau Untung Jawa, Cililitan, Cideng, Sungai Bambu, Kembangan dan Gandaria Selatan. Sementara itu hingga akhir tahun ini, 54 lokasi akan rampung dibangun RPTRA.
"Kalau taman biasa tak semua orang suka. Kalau RPTRA dirancang dari ibu hamil sampai kakek nenek suka. Jadi semacam inkubator, dan anak-anak bisa pertontonkan kreativitas mereka. Itu yang membedakan," tandasnya.