Kamis, 08 Oktober 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 4563
(Foto: Erna Martiyanti)
Gubernur DKI Jakart, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), ingin mesin bor kedua Mass Rapid Transit (MRT) bisa segera dioperasikan. Hal itu disampaikan setelah meninjau proyek MRT bersama dengan Presiden Joko Widodo, pada Kamis (8/10).
"Jadi ini luar biasa. Mesin kedua beda sebulan harus jalan. Memang aturannya gitu. Satu jalanin dulu," ujar Basuki di balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/10).
Saat ini, baru satu Tunnel Boring Mechine (TBM) saja yang dioperasikan. Mesin bor tersebut beroperasi sejak 21 September, mulai dari titik Patung Pemuda hingga Setiabudi. Pembangunan MRT ini membutuhkan empat mesin bor. Namun baru dua mesin bor yang tiba di Jakarta.
Basuki mengatakan, saat ini TBM masih dioperasikan oleh pihak Jepang. Setelah teknisi asal Indonesia sudah terampil maka akan dialihkan. "Setelah jalan dua bulan nanti semua serahkan pada teknisi kita yang kerjain. Jadi satu dua bulan saja dari Jepang," ucapnya.
Menurut Basuki, mesin bor bekerja seperti mencukur jenggot. Sebelum dibor, tanah diberi foam terlebih dulu. "Cara kerja dijelasin kayak orang cukur dikasih busa cukur. Mesin dia punya bor, dikasih busa cukur terus dia campur lagi dengan bentonex Mineral bentonex. Supaya tanahnya itu cair," katanya.
Cairan atau mineral ini nantinya dicampur, kemudian tanah menjadi lumpur. Namun airnya akan dihisap kembali menjadi tanah yang kering. "?Kalau enggak jadi lumpur pasti macet. Dia taruh di bak lumpur supaya airnya turun dihisap dulu. Nanti tanah sudah kering baru diangkut untuk TPU," tandasnya.