Senin, 28 April 2014 Reporter: Folmer Editor: Dunih 3448
(Foto: doc)
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI akan menggelar simulasi antisipasi kebakaran dengan melibatkan sejumlah pedagang pasar tradisional yang tersebar di ibu kota. Simulasi digelar agar pedagang dapat mengetahui langkah pencegahan serta penanganan kebakaran. Terlebih, ada sebanyak 47 pasar tradisional di DKI rawan kebakaran.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI, Subejo mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan PD Pasar Jaya untuk menggelar simulasi kebakaran.
"
Simulasi ini sangat bermanfaat untuk membantu pengunjung maupun pedagang agar dapat waspada dan bertindak cepat saat terjadi kebakaran ," ujarnya, Senin (28/4).Subejo mengungkapkan, simulasi akan diprioritaskan pada sejumlah pasar tradisional di ibu kota yang rawan kebakaran.
"Melalui kegiatan simulasi ini, kami akan memberitahukan pemahaman penyambungan listrik yang bertumpuk-tumpuk yang kerap kali menjadi penyebab kebakaran," ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, sebagian besar musibah kebakaran di ibu kota disebabkan ketidakdisiplinan warga dalam pemakaian listrik. Warga dinilai tidak menaati standar keamanan dalam pemasangan instalasi listrik sehingga mengakibatkan terjadinya hubungan pendek arus listrik.
"Pemasangan listrik dilakukan secara sembarangan, banyak yang tidak disiplin. Rata-rata penyebabnya korsleting listrik," ucap Basuki.
Ia mengatakan, berdasarkan laporan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penganggulangan Bencana DKI, dalam kurun satu tahun telah terjadi ribuan kasus kebakaran di ibu kota yang disebabkan korsleting listrik. Untuk mengatasi persoalan tersebut, Basuki menegaskan, Pemprov DKI telah mengirimkan surat kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar segera mengaudit listrik di pemukiman ilegal.
"Penyebabnya beban listrik terlalu tinggi. Terus kabelnya tidak kuat dan panasnya lebih, jadi kebakaran. Bangunan sejumlah pasar tradisional sudah lama, juga mesti diaudit. Kami sudah tulis surat ke PLN," tegasnya.
Sekadar diketahui ribuan kios di Pasar Senen Blok III, Jumat (25/4) dinihari ludes dilalap si jago merah. Akibat musibah kebakaran tersebut, ribuan pedagang harus menderita kerugian karena barang dagangannya habis terbakar. Dugaan sementara penyebab kebakaran tersebut adalah hubungan pendek arus listrik. Untuk memastikan penyebab pasti kebakaran tersebut Publafor Mabes Polri diterjunkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain menghanguskan Pasar Senen, si jago merah juga melalap kios di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin (28/4) pagi ini. Diduga kebakaran tersebut juga disebabkan korsleting listrik.