Rabu, 07 Oktober 2015 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 5445
(Foto: Nurito)
Pasca dilakukan penertiban, Selasa (6/10) kemarin, puluhan warga yang menempati bangunan liar di Gang Laler, Kemayoran, Jakarta Pusat, kini memilih bertahan tinggal di pinggir jalan. Mereka juga membiarkan perabot rumah tangganya menumpuk di pinggir dan median jalan.
Pantauan
Beritajakarta.com , Rabu (7/10), perabot yang ditumpuk warga itu ini terdiri dari peralatan dapur, kasur, lemari, meja, kursi, hingga barang elektronik dan sepeda motor.Untuk keperluan tidur, warga menggelar kasur, kardus ataupun karpet begitu saja di pinggir jalan dan di atas puing sisa bongkaran. Ada pula yang mendirikan tenda terpal biru berukuran 3x4 meter di median jalan.
Maryati (50) salah seorang warga yang bertahan mengatakan, dia bersama sejumlah anggota keluarganya terpaksa tidur dengan menggelar kardus dan kasur di atas puing, karena belum dapat tempat kontrakan.
"Kontrakan semua mahal, minimal Rp 500 ribu per bulan. Ada yang Rp 300 ribu di Kemayoran tapi tempatnya di atas (lantai 2,red). Padahal perabot kita sangat banyak," ujar Maryati.
Camat Kemayoran, Herry Purnama mengatakan, untuk satu dua hari ini, warga masih dibiarkan bertahan di kawasan bekas bongkaran dan selanjutnya semua harus pindah.
Jika ada yang bertahan, akan ditertibkan karena dapat mengganggu ketertiban umum dan dikhawatirkan mereka kembali menempati lahan.
"Secara perlahan mereka kita tertibkan. Tidak boleh ada lagi yang bertahan atau bahkan kembali ke lahan kosong milik Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK). Sebab lahan akan digunakan untuk penampungan pedagang kaki lima," tandas Herry.