Rabu, 07 Oktober 2015 Reporter: Suparni Editor: Widodo Bogiarto 3941
(Foto: Suparni)
Wilayah Kepulauan Seribu, merupakan habitat penyu sisik (eretmochelys imbricate). Penyu itu merupakan satu dari tujuh jenis penyu dunia. Namun sayangnya, penyu sisik tersebut terancam punah akibat maraknya perburuan liar penyu jenis tersebut.
Ketua Sentra Penyuluhan Konservasi Pedesaan (SPKP) Bintang Laut Kelurahan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu Utara, Iskandar Rachman mengatakan, salah satu upaya mencegah kepunahan penyu sisik, secara rutin sejak tahun 2010 lalu, pihaknya melepas ratusan penyu sisik.
"Penyu sisik diburu untuk diambil dagingnya, kulitnya dijadikan s
uvenir dan telurnya diperjual belikan. Kini kami berupaya untuk mengembalikan habitat semula," kata Iskandar, Rabu (7/10).Menurut Iskandar, melalui edukasi terus menerus kesadaran masyarakat pulau semakin baik. Namun ancaman dari luar masih terus mengancam keberadaan habitat penyu sisik yang hampir punah tersebut.
"Melalui pembibitan dan penetasan telur secara semi alami, kami dapat melepas liarkan ratusan ekor penyu ke habitat aslinya setiap tahunnya," ucap Iskandar.
Habitat penyu sisik adalah perairan yang dingin, salah satunya kawasan Kepulauan Seribu Utara.
Peran penyu sisik dinilai signifikan di ekosistem laut terkait pengendalian laju pertumbuhan bunga karang yang dapat mengganggu pertumbuhan terumbu karang. Namun, penyu ini juga mengonsumsi alga, serta hewan-hewan kecil seperti udang, moluska, dan cumi-cumi.