Senin, 05 Oktober 2015 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Widodo Bogiarto 2745
(Foto: Suriaman Panjaitan)
Upaya Dinas Perindustrian dan Energi Daerah DKI Jakarta untuk menambah titik serta merawat lampu penerangan jalan umum (PJU) di ibukota, ternyata tidak dibarengi dengan meningkatnya kepedulian warga. Pasalnya masih banyak warga yang merusak, bahkan melakukan pencurian alat-alat PJU.
Ulah pihak-pihak tidak bertanggungjawab ini jelas merugikan warga lainnya, karena berakibatnya padamnya lampu PJU. Padamnya lampu PJU dikhawatirkan bisa menimbulkan aksi kriminalitas.
"Saya prihatin karena masih ada saja warga yang merusak lampu-lampu PJU," kata Iswandi, Kepala Bidang Pencahayaan Kota Dinas Perindustrian dan Energi Daerah DKI Jakarta, Senin (5/10).
Terkait kerusakan lampu PJU, menurut Iswandi, pihaknya sudah menyerahkan masing-masing Suku Dinas Perindustrian dan Energi untuk memperbaikinya.
"Suku Dinas Perindustrian dan Energi yang berwenang memperbaiki, sedangkan dinas tinggal menyiapkan komponen yang dibutuhkan. Peralatan yang paling sering dicuri antara lain kabel twist, panel, kontaktor dan potocel," ujar Iswandi.
Secara terpisah, Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Utara, Tuti Kurnia mengungkapkan, selain masih maraknya pencurian peralatan PJU serta vandalisme lainnya, di wilayahnya kerap kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kerusakan PJU.
Seperti yang terjadi di Jalan Kapuk Kamal Raya, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (3/10) malam. Sebuah tiang PJU roboh ditabrak pengendara kendaraan yang tidak bertanggungjawab.
"Tiang PJU yang roboh sudah kami ganti dan sekarang bisa berfungi kembali. Penggantian tiang PJU kami kerahkan PHL (Pekerja Harian Lepas)," tukas Tuti.