Senin, 12 Oktober 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 7198
(Foto: doc)
Pembangunan sodetan Ciliwung-KBT ditargetkan rampung pada tahun 2016 mendatang. Diperkirakan, sodetan akan mampu mengalirkan air dari Ciliwung ke KBT sebesar 60 meter kubik perdetik.
Secara teknis, pembangunan sodetan yang menggunakan teknologi Tunneling Boring Machine (TBM) tersebut menggunakan dua saluran pipa bawah tanah untuk menyalurkan air dari Sungai Ciliwung ke KBT. Diperkirakan, teknis pengerjaan membutuhkan waktu 20 bulan pengerjaan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera), Basuki Hadimuljono mengatakan, pembuatan saluran sodetan menggunakan teknologi dari Jepang serupa dengan pembangunan MRT. Untuk pembangunan sodetan dari wilayah Kelurahan Bidaracina (inlet) hingga ke Kebon Nanas, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, pihaknya menganggarkan sebesar Rp 492 miliar.
"Pada musim penghujan debit air Ciliwung mencapai 570 meter kubik perdetik. Nantinya kalau sudah rampung akan kita bagi melalui sodetan ke KBT sebanyak 60 meter kubik perdetik," ujarnya, Senin (12/10).
Ditambahkan Basuki, selain sodetan, pihaknya pun tengah mengupayakan normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 24,1 kilometer, mulai dari TB Simatupang hingga Manggarai. Nantinya, kali akan dinormalisasi hingga selebar sekitar 50 meter.
Selain itu, Pintu Air Manggarai sudah ditambah dari sebelumnya dua menjadi tiga pintu. Sehingga secara keseluruhan dapat menampung aliran Ciliwung sebesar 510 meter kubik perdetik. Selain itu, Kali Ciliwung Lama pun sudah dinormalisasi sehingga dapat menampung debit air sebesar 70 meter kubik perdetik.
"Secara keseluruhan proyek yang tengah kita kerjakan dapat menghindarkan banjir di Jakarta khususnya sepanjang aliran Ciliwung pada 2018 mendatang. Kalau untuk sodetan tahun depan selesai," ungkapnya.
Sementara itu, Manager Proyek Pelaksana Sodetan Ciliwung-KBT dari PT WIKA, Ismu Sutopo mengatakan, secara teknis, proses pengeboran dua line tersisa sepanjang 600 meter setidaknya membutuhkan waktu sekitar empat bulan.
"
Selain itu, untuk pembangunan driving shaft juga dibutuhkan waktu enam bulan, sehingga totalnya untuk pengerjaan teknis saja membutuhkan waktu 10 bulan," katanya.