Basuki Ingin Balai Kota Jadi Ruang Diskusi Film

Minggu, 04 Oktober 2015 Reporter: Andry Editor: Lopi Kasim 3396

Basuki Ingin Balai Kota Jadi Ruang Diskusi Film Andry

(Foto: Andry)

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berharap, para insan film‎ nasional dapat menjadikan bioskop Wisata Balai Kota yang digelar setiap Sabtu-Minggu sebagai ruang atau tempat untuk diskusi film.

Ini kan pusat kota, tempatnya strategis, mereka bisa datang dan diskusi gimana cara buat film dan putar film yang baik

"‎Ini kan pusat kota, tempatnya strategis, mereka bisa datang dan diskusi gimana cara buat film dan putar film yang baik. Kita mau fasilitasi itu," kata Ahok, sapaan akrabnya di acara Wisata Balai Kota, Minggu (04/10).

‎Selain itu, Ahok ingin bioskop di Wisata Balai Kota memutar banyak film-film yang edukatif dan memberi contoh bahaya narkoba bagi siswa serta generasi muda.

"Kita ingin anak-anak dari kecil sudah tahu. Slank akan mewakili teman-teman untuk menyampaikan bahwa narkoba itu sangat menjebak," ujarnya.

Pemutaran film di bioskop Wisata Balai Kota bekerja sama dengan dengan Production House (PH) Starvision. Sebelumnya, sejumlah film nasional telah diputar seperti Bajaj Bajuri The Movie, si Jago Merah dan kali ini film Slank Nggak Ada Matinya.

"Nanti mungkin film Get Married dan film-film lain. Jadi menurut saya ini upaya untuk mendekatkan masyarakat agar cinta film-film nasional. Selain itu, ini bisa jadi ajang bagi Sineas untuk berkomunikasi secara langsung  dengan masyarakat," tuturnya.

Tak hanya itu, Ahok juga berharap, dengan diputarnya film di bioskop Wisata Balai Kota ini, film nasional nantinya bisa menjadi tuan di atas rumah sendiri. Mengingat rating film yang diputar di dalam bioskop 21 sudah turun hingga hilang dalam waktu satu minggu.

"Orang bioskop 21 akhirnya kontak kita dan kasih proyektor dan film yang bagus, bermutu. Sehingga orang-orang yang belum sempat nonton di bioskop akan diputar di sini," terangnya.

Selain di Wisata Balai Kota, tambah Ahok, pemutaran film juga akan dilakukan di kawasan Kota Tua agar tempat tersebut bisa menjadi tempat jual ide, kreasi, dan diskusi film-film nasional. ‎Masyarakat juga nantinya dapat belajar langsung mengenai perfilman dari para sineas, aktor, dan produser.

"Jadi nanti masyarakat lebih nikmati, ada aktor, sutradaranya, lebih demen (suka) mereka. Ini bentuk penghargaan. Film kita bagus-bagus," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Basuki dan Slank Nobar Film Slank Nggak Ada Matinya

Basuki dan Slank Nobar Film Slank Nggak Ada Matinya

Minggu, 04 Oktober 2015 6138

wisata balai kota dipenuhi pelajar

Wisata Balai Kota Dipadati Siswa SMP-SMA

Sabtu, 26 September 2015 5553

Wisata Balai Kota Dimeriahkan Penampilan Agnez Mo

Wisata Balai Kota Dimeriahkan Penampilan Agnez Mo

Minggu, 20 September 2015 6004

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307241

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285055

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282631

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks