DKI Masih Krisis Air Baku

Kamis, 24 April 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 5488

instalasi_pengolahan_air_ist.jpg

(Foto: doc)

DKI Jakarta membutuhkan air baku hingga 31 meter kubik perdetik untuk memenuhi kebutuhan air bersih perpipaan bagi 10 juta penduduknya. Namun hingga kini, air baku yang tersedia baru sebanyak 18 ribu meter kubik per detik, artinya masih kurang 13 ribu meter per detik. Sehingga layanan air bersih perpipaan di ibu kota belum bisa mencapai 100 persen.

Tetapi kenyataannya sangat sulit untuk mengolah potensi air baku tersebut. Di Jakarta saja, kita masih sangat sulit mendapatkan air baku untuk air minum

Direktur Utama PDAM Jaya, Sri Kaderi Widjajanto mengakui, ketersediaan air baku di Jakarta masih sangat terbatas. Bahkan jumlahnya masih kurang untuk memenuhi kebutuhan warga. Karena kebutuhan yang diperlukan mencapai 31 meter kubik per detik.

Menurut Sri, saat ini di Jakarta baru tersediakan 18 ribu meter kubik per detik. Sehingga masih ada kekurangan mencapai 13 ribu meter per detik. Jumlah tersebut pengelolaannya dibagi oleh dua operator yaitu PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Air Aetra Jakarta (Aetra).

Dikatakan Sri, dengan adanya 13 sungai besar dan 70 sungai kecil yang ada di ibu kota, paling tidak potensi air baku di Jakarta bisa mencapai 15 ribu kubik per kapita per tahun.

“Tetapi kenyataannya sangat sulit untuk mengolah potensi air baku tersebut. Di Jakarta saja, kita masih sangat sulit mendapatkan air baku untuk air minum,” kata Sri dalam acara Hari Air Dunia 2014 di Universitas Binus, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (24/4).

Saat ini, lanjut Sri, baru 60 persen warga Jakarta yang terlayani oleh perpipaan. Selebihnya, warga yang mendapatkan akses air bersih non perpipaan seperti stasiun air atau kios air, hidran air sekitar 16 persen. Sedangkan sisanya, sebanyak 24% warga Jakarta masih memanfaatkan air dalam tanah. Ditargetkan pada 2018 mendatang layanan perpipaan bisa mencapai 87 persen.

Sri mengklaim terus berupaya untuk meningkatkan layanan air bersih dengan perpipaan. Salah satu langkah yang diambil yakni dengan membangun instalansi pengolahan air di Bekasi. Selain itu, bersama dua BUMD dan BUMN akan dibangun instalasi untuk mengolah air Ciliwung menjadi air bersih.

“Kemungkinan besar, instalasi untuk mengolah air baku di sungai Ciliwung akan dibangun di kawasan Lenteng Agung atau di Condet. Kita akan bangun reservoir di sepanjang sungai Ciliwung,” ucapnya.

Langkah selanjutnya, membangun instalasi pengolahan air di Pejaten dan Pesanggarahan bersama Palyja. Juga adanya instalasi pengolahan air mobile yang mengolah air dari Waduk Pluit untuk didistribusikan ke Rusun Pluit.

BERITA TERKAIT
instalasi_pengolahan_air_ist.jpg

3 Instalansi Pengolahan Air Bakal Dibangun di DKI

Rabu, 26 Maret 2014 3822

IPALT_limbah_ilus.jpg

Rp 60 Triliun untuk Bangun IPALT di Jakarta

Selasa, 25 Maret 2014 4643

ahok_balkot.jpg

Ahok Minta PDAM Fokus Tangani Kebocoran Air

Rabu, 19 Maret 2014 3092

palyja_istimewa.jpg

Akuisisi Saham Palyja Oleh Pemprov DKI Dinilai Tepat

Jumat, 21 Maret 2014 4194

palyja_istimewa.jpg

Ahok: PDAM Ambil Saham Palyja Kena Denda Rp 4,5 T

Selasa, 11 Maret 2014 3199

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 469003

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307716

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 284332

Siswa di Jakut Tebarkan Optimistis Sintas COVID 19 Melalui Puisi

Siswa di Jakut Tebar Optimistis di Tengah COVID- 19 Melalui Puisi

Rabu, 15 April 2020 260943

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Jumat, 15 April 2016 196578

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks