Jumat, 25 September 2015 Reporter: Nurito Editor: Widodo Bogiarto 4700
(Foto: Nurito)
Pembangunan jalan inspeksi Kali Item, Kemayoran, Jakarta Pusat, banyak menemui kendala di lapangan. Diantaranya keberadaan 10 rumah warga yang posisinya menjorok ke badan jalan. Selain itu, dua rumah pompa juga berada di badan jalan. Dari total sekitar tiga kilometer, saat ini masih tersisa 1,5 kilometer yang belum rampung pembangunannya.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin, usai meninjau kawasan jalan inspeksi Kali Item, Jumat (25/9) sore, mengaku akan menggelar rapat lanjutan. Sebab ternyata masih banyak berdiri rumah warga yang menjorok ke badan jalan. Jika tidak ditertibkan, dikhawatirkan akan mengganggu lalu lintas saat jalan dioperasikan. Pihaknya meminta Camat Kemayoran untuk mensosialisasikan pada warga.
“
Harus ada rapat lanjutan. Karena di lapangan masih ada beberapa rumah warga yang menjorok ke jalan . Tentunya rumah-rumah tersebut harus ditertibkan. Kami minta agar rumah segera dibongkar sendiri,” ujar Arifin.Selain itu, rumah pompa di Serdang dan Sumur Batu, posisinya juga harus dirapikan. Sebab bagian pintu pagarnya tidak rata dengan pagar lainnya sehingga menjorok ke jalan. Lebar jalan inspeksi Kali Item ini rata-rata 7,5 meter.
Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat, Pamudji menambahkan, saat ini masih ada kurang lebih 1,5 kilometer jalan yang konstruksinya belum rampung. Pengerjaan jalan inspeksi ini dilakukan kerjasama dengan pihak ketiga melalui program Corporate Social Responcibility (CSR).
“Kendalanya ada rumah penjaga pintu air yang juga harus dibongkar. Karena lokasinya persis di tengah lahan yang akan dijadikan jalan inspeksi. Tidak ada pembebasan lahan dalam pembangunan jalan inspeksi karena lahannya memang milik pemerintah,” ujar Pamudji.
Pamudji menargetkan akhir Desember pembangunan jalan inspeksi sudah rampung. Sehingga pada Januari mendatang jalan sudah bisa difungsikan untuk jalan inspeksi yang menghubungkan Jalan Yos Sudarso dengan kawasan Serdang, Sumur Batu dan Sunter.