Rabu, 23 September 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Widodo Bogiarto 3341
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Timur, Bernard Oktavianus Pasaribu mengharapkan, keberadaan sejumlah agen Perusahaan Otobus (PO) yang menyatu di loksem perempatan Pasar Rebo di Jalan TB Simatupang, Jakarta Timur, ditinjau ulang.
Menurut Bernard, di sekitar loksem justru muncul sejumlah agen PO yang
dinilai makin memperparah kemacetan di kawasan itu. Pasalnya banyak bus yang menaikan atau menurunkan penumpang di lokasi tersebut."Saya tidak paham kenapa justru difasilitasi. Adanya PO seolah melegalkan terminal bayangan," keluh Bernard, Rabu (23/9).
Diakui Bernard, dengan adanya PO akan semakin menyulitkan penertiban yang dilakukan pihaknya. Oleh karena itu, ia berencana melaporkan hal tersebut ke tingkat pimpinan untuk dicarikan solusi.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Timur, Arfian mengatakan, pihaknya tidak bermaksud melegalkan keberadaan PO hingga menjadi terminl bayangan. Sebab, wewenang tersebut berada di bawah Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI.
"Mereka berdiri di atas lahan Bina Marga dan kita hanya memfasilitasi agar PKL tidak semrawut. Mengenai PO, sebelum dibuat loksem mereka sudah ada sejak lama," ujar Arfian.
Menurut Arfian, seharusnya Dinas Perhubungan dan Transportasi lebih pro aktif melakukan penertiban terhadap PO sebelum dibangun loksem. Sebab, kapasitas Suku Dinas KUMKMP hanya dalam rangka menata PKL agar tidak menjadi kumuh.