Selasa, 22 September 2015 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 3631
(Foto: Nurito)
Pedagang hewan kurban di Jl KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, kian menjamur. Mereka bebas berjualan di trotoar sisi kiri dan kanan jalan tersebut, sehingga pejalan kaki terpaksa harus melintas di bahu jalan.
Dodi (35), salah seorang penjual hewan kurban di Jl KH Mas Mansyur mengaku, nekat berjualan karena hanya dilakukan sekali dalam setahun. Itupun maksimal hanya satu minggu berjualan di trotoar, setiap menjelang Idul Adha.
“Pedagang hewan kurban tidak bisa di relokasi ke dalam satu titik. Karena kalau disatukan khawatir terjadi perselisihan. Terutama saat pelanggan atau pembeli datang, saling berebut,” ujar Dodi.
Camat Tanah Abang, Hidayatullah mengatakan, sebenarnya lahan relokasi bagi pedagang hewan kurban sudah disiapkan di tiga titik. Yakni lahan kosong di Jl Stenlis RW 16 Kebon Melati, lahan kosong di Jl KH Mas Mansyur Nomor 86 dan lahan milik PT Djarum atau di samping flyover Karet Bivak.
Namun, katanya, pedagang tetap ngotot berjualan di trotoar jalan dan melakukan perlawanan saat ditertibkan.
“Kita masih menunggu perintah lanjut pimpinan. Harusnya memang penertiban tingkat kota, kalau kita kan hanya sebagai ujung tombak pelaksana di lapangan. Kalau ditertibkan sekarang belum kondusif situasinya. Kalau dipaksakan bisa bentrok fisik dan semua akan rugi,” tandas Hidayatullah.