Senin, 21 September 2015 Reporter: Folmer Editor: Widodo Bogiarto 4285
(Foto: Istimewa)
Wali Kota Jakarta Barat, Anas Efendi meminta pengelola industri pariwisata dapat meningkatkan pelayanan sesuai standar internasional.
“Sebentar lagi kita memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2016. Sehingga perlu ditingkatkan ditingkatkan sarana dan prasarana fasilitas, keamanan, ketertiban dan SDM (sumber daya manusia) yang mumpuni,” kata Anas saat membuka Kompetisi Sapta Pesona di Ruang Serbaguna Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Jalan Raya Kembangan Nomor 2, Senin (21/9).
Anas mengatakan, SDM yang bekerja di industri pariwisata harus memiliki kemampuan sehingga mampu memberikan pelayanan optimal kepada para wisatawan yang berkunjung ke ibu kota.
Anas mengungkapkan, kenapa kita harus mengalakkan industri pariwisata di Jakarta Barat, karena ibu kota tidak punya sumber daya alam (SDA) seperti Kutai Kartanegara, Papua dan daerah lainnya.
"Pendapatan Asli Daerah DKI Jakarta diperoleh dari tiga sektor, yakni perindustrian, perdagangan dan jasa pariwisata,” ujar Anas.
Anas pun mengingatkan para pengusaha industri pariwisata untuk patuh membayarkan pajak ke kas daerah. Pungutan pajak yang dikutip dari pengunjung, selanjutnya secara jujur disetorkan kembali ke kas daerah.
“Pajak dari sektor industri pariwisata yang masuk ke kas Pemprov DKI saat ini baru mencapai Rp 400 miliar, dari target yang telah ditetapkan dalam APBD DKI 2015 sebesar Rp 700 miliar lebih atau baru mencapai 50 persen lebih. Tersisa waktu tiga bulan ke depan, untuk itu diimbau para pengusaha sektor pariwisata taat membayarkan pajak ke kas daerah,” papar Anas.