Senin, 21 April 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 2617
(Foto: doc)
Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Haji Lulung mengaku mengerahkan massa untuk menduduki Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4) lalu. Lulung mengaku pengerahan massa itu untuk menghentikan Rapimnas yang dipimpin oleh Sekjen PPP Romahurmuziy.
Lulung mengatakan, massa dikerahkan untuk membubarkan Rapimnas bukanlah massa bayaran, tetapi kader asli PPP dari Tanah Abang yang resah dengan pihak internal PPP yang berusaha memecah belah partai berlambang Ka'bah tersebut dengan menggelar Rapimnas yang tidak disetujui oleh Ketua Umum Suryadharma Ali.
Putra asli Tanah Abang itu mengaku siap bertanggung jawab atas pengerahan massa itu. "Memang kenapa? Saya Siap bertanggung jawab, saya yang akan bertanggung jawab," ujar Lulung saat dihubungi, Senin (21/4).
Ia pun menilai, tindakan massa merupakan hal yang wajar karena didasari oleh keprihatinan atas kisruh yang selama ini terjadi di internal partai. "Mereka menginginkan tidak ada perpecahan di internal PPP. Mereka datang ingin membuka pikiran yang selama ini tertutup hanya dengan ambisi-ambisi semata," ujarnya.
Dikatakan Lulung, yang terpenting tindakan massa yang sempat menduduki kantor DPP PPP selama beberapa jam itu tidak berujung pada tindakan anarkis. Ia pun mengaku, telah mengingatkan massa agar tidak berbuat kekacauan. "Yang penting apa yang mereka lakukan tidak anarkis, ya ngak apa-apa, sah-sah saja. Saya tanya, massa itu anarkis tidak?," ucapnya.