Jumat, 11 September 2015 Reporter: Andry Editor: Lopi Kasim 4503
(Foto: Reza Hapiz)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan menjalin kerja sama dalam bidang pengembangan pariwisata Kepulauan Seribu dengan Republik Seychelles, salah satu negara kepulauan di kawasan Afrika Timur.
Kerja sama tersebut rencananya bakal dituangkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) Sister Island untuk mengembangkan wisata laut Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.
"Seychelles kan salah satu destinasi dunia yang luar biasa, dan karakternya hampir sama dengan Pulau Seribu. Oleh sebab itu, kira dorong saja menjadi sister island," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat usai menerima Duta Besar Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito di Balai Kota, Jumat (11/9).
Dikatakan Djarot, salah satu visi Pemprov DKI Jakarta adalah menjadikan Kepulauan Seribu di Jakarta Utara menjadi daerah tujuan wisata laut. Bersama dengan itu juga dikembangkan berbagai macam komoditas yang mendukung wisata laut atau wisata bahari di Kepulauan Seribu.
"Oleh karena itu kami perlu masukan dari mereka (Seychelles, red) yang lebih berpengalaman," ucapnya.
Menurut Djarot, wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu cukup banyak, namun merusak lingkungan karena tak adanya regulasi mengenai kuota jumlah pengunjung dalam suatu pulau. Karena itu, Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Zonasi Pantura yang saat ini masih digodok dengan DPRD DKI perlu didorong untuk segera disahkan.
"Jadi ada banyak manfaat yang bisa kita ambil dari diskusi pengalaman dengan Republik Seychelles," terangnya.
Ditambahkan Djarot, setelah dilakukan MOU, pengembangan wisata laut di Kepulauan Seribu akan dibahas lebih spesifik dengan kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak. "T
antangan bagi kita bagaimana menyiapkan infrastrukturnya ," tandasnya.