Kamis, 10 September 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 19951
(Foto: Ilustrasi)
Camat dan Kepala Seksi Pendidikan Kecamatan Cakung menyambangi sebuah sekolah kejuruan tingkat menengah swasta di Jalan Tipar Cakung, Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (10/9). Pasalnya, salah seorang guru di sekolah tersebut dilaporkan dalam Qlue menahan anjungan tunai mandiri (ATM) dan memotong dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) siswa.
Dalam laporan di Qlue
, disebutkan seorang oknum guru menahan ATM KJP sejumlah siswa dengan alasan yang tak masuk akal. Kemudian, sebagai biaya pengganti transport, dari dana KJP siswa, dimintakan uang sebesar Rp 100 ribu.Camat Cakung, Alamsah mengatakan, pihaknya sengaja datang bersama kasie pendidikan kecamatan untuk mengecek kebenaran aduan di aplikasi Qlue tersebut. Namun, pihaknya tidak bertemu kepala sekolah lantaran yang bersangkutan tengah mengikuti pengarahan Kementerian Agama di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Kasie Pendidikan Kecamatan Cakung, Anwar mengatakan, sebagai tindak lanjut, sebanyak 60 siswa-siswi penerima KJP akan dikumpulkan untuk dimintai keterangan. Mereka akan ditanya apakah ada yang mendapat perlakuan seperti laporan di aplikasi Qlue.
"Besok akan kita kumpulkan dan kita beri kuisioner. Nanti kita tanyakan, termasuk apakah benar ada pemotongan Rp 100 ribu seperti dalam laporan Qlue itu," katanya.
Selain kepada siswa, pihaknya juga akan mengumpulkan para guru untuk mengklarifikasi. Mereka akan dikronfontir dengan laporan Qlue dan hasil kuisioner siswa.
"Siswa akan kita lindungi, mereka pun mengisi kuisioner di rumah. Kalau sampai ada apa-apa kita akan tampung siswa di sekolah negeri," tandasnya.