Senin, 07 September 2015 Reporter: Nurito Editor: Widodo Bogiarto 2644
(Foto: Nurito)
Selama periode Januari-Agustus, Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat berhasil mengamankan 1.101 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dari sejumlah titik rawan. Ribuan PMKS ini kemudian dikirim ke panti-panti sosial untuk memperoleh pembinaan serta pendidikan keterampilan.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Susana Budi Susilowati merinci, pada Januari jumlah PMKS yang terjaring sebanyak 119 jiwa. Kemudian Februari 153 jiwa, Maret 155 jiwa, April 165 jiwa, Mei 78 jiwa, Juni 142 jiwa, Juli 172 jiwa dan Agustus 117 jiwa.
Adapun dari 1.101 PMKS yang terjaring itu diantaranya adalah gelandangan 213 jiwa, pemulung 59 jiwa, pengemis 169 jiwa, joki three in one 265 jiwa, pengidap gangguan jiwa 105 jiwa dan lainnya.
"Di Jakarta Pusat ada empat titik rawan PMKS. Setiap hari kita siapkan 50 anggota tim reaksi cepat untuk menjangkau PMKS. Mereka dibagi dalam dua shift untuk penjagaan empat titik rawan tersebut," ujar Susana, Senin (7/9).
Susana menuturkan, keempat titik rawan PMKS itu adalah perempatan Harmoni, kawasan Hotel Indonesia- Jalan Imam Bonjol, TPU Karet Bivak atau kolong flyover Tanah Abang dan kolong flyover Jatibaru.
Namun sejumlah PMKS itu biasanya akan berpindah lokasi pada jam tertentu. Yakni pagi dan sore hari saat pemberlakuan three in one di Jalan Sudirman-Jalan Thamrin. Sedangkan yang biasanya mangkal di seputar Hotel Indonesia, mereka bergeser ke Jalan Imam Bonjol, Jalan Sumenep dan Jalan Yusuf Adiwinata. Kemudian yang biasa mangkal di Jatibaru bergeser ke Jalan Gatot Subroto, tepatnya seberang gedung DPR/MPR atau depan gedung BPK.