Jumat, 04 September 2015 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Widodo Bogiarto 4355
(Foto: Suriaman Panjaitan)
Mengantisipasi munculnya gerakan terorisme, Pemprov DKI Jakarta menggalakkan wawasan bahaya terorisme kepada siswa SMA. Pasalnya, terorisme merupakan gerakan yang berbahaya, sebab dapat memusnahkan kesadaran pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Gerakan teroris itu selalu mencari bibit muda. Makanya, kita coba bentengi para siswa dan siswi SMA untuk tidak ikut dalam gerakan tersebut," kata Ratiyono, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI, saat meresmikan Kegiatan Deradikalisasi Bagi Pelajar Se-DKI Jakarta di SMAN 13, Jalan Berdikari, Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, Jumat (4/9).
Dikatakan Ratiyono, pihaknya berencana melakukan sosialisasi terhadap 180 sekolah SMA di ibu kota. Sebanyak 36 sekolah diantaranya berada di Jakarta Utara.
Menurut Ratiyono, berbagai materi akan diberikan kepada para siswa, antara lain materi pencegahan penguatan agama, motivasi, ajang kreativitas demonstrasi, testimoni dan pembacaan ikrar Jakarta.
"Kita sudah siapkan ahli-ahlinya. Saya yakin anak-anak saya ini tidak akan ikut-ikutan teroris seperti ISIS," ujar Ratiyono.