Kamis, 17 April 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Agustian Anas 4916
(Foto: doc)
Kondisi sejumlah kali atau sungai di wilayah Jakarta Barat sangat memprihatinkan. Kali Angke, Mookervart, dan Cengkareng Drain kini mengalami pendangkalan. Sampah-sampah plastik, kayu, styrofoam, serta eceng gondok menyatu dengan lumpur. Kondisi ini membuat petugas kebersihan kesulitan membersihkan sampah yang ada di kali tersebut.
Rido Hutagalung (43), petugas honorer kebersihan yang juga merangkap sebagai koordinator petugas kebersihan Kali Cengkareng Drain mengatakan, saat ini ada 150 petugas honorer yang direkrut Dinas Kebersihan DKI sejak Maret 2014 untuk membersihkan sampah di Kali Angke, Cengkareng Drain, dan Mookervart.
"Petugas kesulitan karena sampah-sampah tersebut sudah menyatu bersama lumpur selama puluhan tahun," katanya, Kamis (17/4).
Tak hanya itu, kata Rido, alat keselamatan kerja petugas juga sangat minim sehingga tak sedikit petugas yang terluka. "Ada saja petugas yang terkena paku dan digigit ular," ujarnya.
Ketua Unit Pelayanan Tekhnis (UPT) Penanganan Sampah Badan Air Jalur dan Taman, Budi Karya mengaku saat ini banyak kali di Jakarta Barat yang mengalami pendangkalan. Untuk itu, demi kemudahan dan percepatan pembersihan sampah di kali, tahun ini pihaknya akan membeli tiga alat berat jenis amphibi.
"Kita siapkan anggaran sekitar Rp 120 miliar untuk membeli tiga alat berat tersebut," jelasnya.
Dengan alat berat tersebut, sampah-sampah yang berada di tengah kali ataupun danau yang mengendap dapat terangkut semua. "Nantinya, alat berat ini akan ditempatkan di depan Seasons City dan Jembatan G
antung karena memang banyak sampah yang mengendap," ungkapnya.