Senin, 31 Agustus 2015 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 6129
(Foto: Nurito)
Kolong rel Kereta Api (KA) di Sawah Besar, Jakarta Pusat, dijadikan tempat penimbunan barang bekas. Keberadaan bangunan liar pun menambah kesan kumuh di kawasan dengan panjang sekitar 1,5 kilometer tersebut.
Pantauan Beritajakarta.com, Senin (31/8), tumpukan barang-barang bekas banyak ditemukan hampir di sepanjang kolong rel kereta api. Selain itu, banyak warga berjualan makanan dan minuman. B
ahkan, gerobak-gerobak sampah yang terparkir di bahu jalan kolong rel KA juga mengakibatkan arus lalu lintas tersendat.Terkait hal ini, Camat Sawah Besar, Matua Sitorus mengatakan, penertiban kawasan kolong rel kereta tersebut masih menunggu pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) selesai. Sebab luasan RPTRA yang akan dibangun masih dalam pengkajian di tingkat Provinsi DKI. "Penertiban di bawah kolong rel kereta api menunggu pembangunan RPTRA. Hanya saja batas pembangunannya dimana kita belum dapat denah perencanaannya karena masih dikaji di provinsi," ujar Matua Sitorus.
Menurut Matua, ada 3 RPTRA yang akan dibangun di sepanjang kolong rel kereta api ini. Masing-masing di Kelurahan Mangga Dua Selatan, Karang Anyar dan Pasar Baru. Pembangunan RPTRA ini dilakukan pihak pengembang dengan program Corporate Social Responsibility (CSR).
Mengenai banyaknya warga tidur di kolong rel kereta api karena untuk mengamankan barang-barang bekas. "Sebab bagi mereka, seluruh barang bekas ini adalah harta benda yang harus dijaga. Jika ditinggal dihawatirkan akan hilang dicuri orang," tandasnya.