Minggu, 30 Agustus 2015 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Lopi Kasim 5076
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Dengan disahkannya Perda Pelestarian Kebudayaan Betawi, Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Timur akan lebih memperbanyak lagi kegiatan festival budaya Betawi.
Kegiatan ini juga untuk merangsang generasi muda agar mau mengenali, memahami dan mencintai budaya Betawi.
"Di sanggar mereka sudah beraktivitas mengolah seni sendiri, kita merangsangnya dengan lomba dan festival biar semangat lagi. Sehingga apa yang mereka asah dan yang mereka olah tersalurkan," ujar Sri Catur Setyowati, Kasie Pembinaan Kebudayaan, Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Timur, Minggu (30/8).
Dia menilai, pelestarian mencakup tiga hal yakni, perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan. Dari segi perlindungan, pihaknya senantiasa mengadakan kegiatan pesta seni tingkat pelajar dengan tujuan menanamkan rasa cinta generasi muda terhadap seni budaya Betawi.
"Kami ada Festival Gambang Kromong untuk grup gambang kromong se-Jakarta Timur," kata
SriSementara dari segi pengembangan, diperlukan inovasi dan kreativitas agar kesenian bisa berkembang mengikuti selera masyarakat, sehingga kesenian itu dapat hidup dan lestari.
"Sedangkan dari segi pemanfaatan, akan lebih banyak sanggar yang diundang untuk memeriahkan dan mengisi acara dengan tujuan mengenalkan seni dan budaya itu sendiri," katanya.
Saat ini, sambung Catur, terdapat sekitar 196 sanggar seni budaya di Jakarta Timur dengan berbagai cabang seni, musik, tari, teaterikal, seni rupa, dan sastra.