Kamis, 27 Agustus 2015 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 5993
(Foto: Nurito)
Dua unit mesin pompa stasioner di Rumah Pompa RW 04, Kelurahan Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, rusak sejak tahun 2010. Kini nasib mesin dan rumah pompa tersebut makin tidak jelas, akibat sudah adanya rumah pompa baru yang hanya berjarak 250 meter di jalan inspeksi Kali Item, RW 05, Kelurahan Sumur Batu.
Pantauan Beritajakarta.com di lapangan, Kamis (27/8), dua mesin pompa rusak itu teronggok begitu saja di pinggir Kali Item. Bahkan dari informasi, rumah pompa yang ada pun akan dibongkar karena terkena program pelebaran jalan inspeksi Kali Item.
Eko Setyanto (43), salah satu petugas Rumah Pompa Sumur Batu mengatakan, dua unit pompa memang sudah sejak 2010 lalu tak terpakai karena rusak. Namun saat ini juga sudah ada penggantinya tiga pompa stasioner dengan kapasitas masing-masing 250 liter perdetik. Masing-masing kapasitas 250 liter per detik.
"Alhamdulilah tiga pompa yang baru kondisinya sangat bagus dan mesin dieselnya juga semua normal," ujar Eko.
Menurut Eko, bukan hanya ada pompa stasioner yang berfungsi normal. Rumah pompa yang baru pun dilengkapi dengan circuit close television (CCTV) untuk memonitor kondisi tempat pembuangan air.
Sementara, Ketua RW 05 Sumur Batu, Joko Hardoyo mengatakan, kehadiran rumah pompa di wilayahnya sangat membantu mengatasi banjir. Biasanya banjir akibat luapan dari Kali Sentiong yang ada di depan Cempaka Mas. Air kemudian meluber ke seluruh saluran Penghubung (PHB) dan meluap ke jalanan.
Biasanya ketinggian air genangan mencapai 1,5 meter dan menggenang selama hampir satu minggu. Banjir menggenang di 13 RT yang terdapat sekitar 500 rumah. Bahkan jika banjir besar, jumlah genangan lebih luas lagi karena sejumlah RW di Sumur Batu terendam banjir.
"Dengan adanya rumah pompa ini sangat membantu mengatasi banjir. Jika biasanya genangan sampai satu minggu, kini hanya sekitar 2-3 hari," kata Joko.