Rabu, 26 Agustus 2015 Reporter: Suparni Editor: Budhy Tristanto 1658
(Foto: Suparni)
Bupati Kepulauan Seribu, Budi Utomo mengakui adanya oknum masyarakat di Pulau Pandan dan pulau Karang Bongkok, yang berusaha menguruk secara perlahan-lahan pantai untuk dijadikan pulau baru.
Untuk mengantisipasi agar hal itu tidak meluas, Budi Utomo telah memerintahkan aparat kelurahan untuk mematok dan memagar tanah milik negara, yang diduga akan dikuasai oleh masyarakat untuk dijual atau dikomersilkan.
"Saya sudah perintahkan orang kelurahan agar dipatok dan dipagari sebelum terlambat. Diduga setelah diuruk nanti dijual kepada orang berduit atau bisa jadi memang ada yang nyuruh untuk menguruk," ujar Bupati, saat sosialisasi dengan Kantor Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu,
di Pulau Pari, Rabu (26/8).Budi Utomo meminta, masyarakat jangan mudah mudah tergiur tawaran maupun bujukan dari orang luar pulau,untuk menguruk atau membuat pulau baru,yang disebut bupati sebagai Pulau Bandung Bondowoso atau pulau yang dibuat dalam sekejap.
"Jangan mau kalau ada yang kasih uang Rp 100 - Rp 200 juta suruh uruk pantai, setelah jadi pulau baru dia akan jual lebih mahal, dan lama-lama pulau milik orang luar," tandasnya.
Bisnis pulau baru hasil pengurukan liar telah tercium oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu. Karenanya, Bupati meminta peran serta masyarakat dan aparat kelurahan untuk melakukan pengawasan di lingkungannya.