Kamis, 07 Agustus 2025 Reporter: Fakhrizal Fakhri Editor: Erikyanri Maulana 255
(Foto: doc)
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Denny Wahyu Haryanto mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap maraknya penipuan yang mengatasnamakan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD).
"untuk melindungi data masyarakat dari kejahatan siber,"
Ia menegaskan, proses aktivasi IKD hanya dapat dilakukan secara langsung atau tatap muka dengan petugas resmi.
"Memang marak penipuan terkait aktivasi IKD ini, bahkan terjadi di seluruh Indonesia. Dirjen Dukcapil telah mengeluarkan surat edaran sejak 5 Juni lalu untuk mengimbau masyarakat bahwa tidak pernah ada komunikasi pribadi seperti telepon, SMS, atau pesan
WhatsApp untuk aktivasi IKD," tegas Denny, Kamis (7/8).Dijelaskan Denny, aktivasi IKD hanya dilakukan oleh petugas resmi Dukcapil melalui pertemuan langsung, termasuk program jemput bola yang bekerja sama dengan pengurus RT/RW.
"Kami datang langsung, mengumpulkan warga di satu lokasi, lalu aktivasi dilakukan oleh petugas kami secara resmi. Ini adalah upaya kami untuk melindungi data masyarakat dari kejahatan siber," tegasnya.
Menurutnya, upaya penipuan ini tidak hanya menyasar masyarakat umum, tetapi juga pejabat internal Dukcapil. Ia mengungkapkan bahwa terdapat pejabat kepala bidang di Dukcapil pernah dihubungi pelaku yang mengaku sebagai staf humas kecamatan.
"Anggota kami saja, bahkan kepala bidang, pernah ditelepon 2-3 kali. Pelakunya mengaku staf humas kecamatan di Jakarta Barat, ada juga yang mengirim surat palsu. Jadi memang harus kita waspadai bersama," tambahnya.
Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Nuchbatillah mengungkapkan pernah menjadi target penipuan pada 2 Agustus lalu. Saat itu, seseorang yang mengaku dari layanan Dukcapil Terpadu meneleponnya.
"Ada enam kali panggilan tak terjawab. Saat saya angkat, dia mengaku dari Jakarta Pusat. Ketika saya tanya nama Kasudinnya, jawabannya salah. Saya langsung tahu, Anda ini penipu," ujar Nuchbatillah.
Nuchbatillah pun meminta Dinas Dukcapil untuk meningkatkan sosialisasi secara lebih luas dan masif agar tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban.