Jumat, 01 Agustus 2025 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 368
(Foto: Istimewa)
PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (Perseroda) bersama Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dalam pelaksanaan program Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS).
"PT JIEP langsung menghadirkan solusi nyata,"
Salah satu wujudnya yakni membangun tangki septik komunal berbasis teknologi tepat guna biogas di Rusunami Bidara Cina.
Direktur Utama PT JIEP, Satrio Witjaksono, mengatakan pembangunan tangki septik komunal ini sebagai bagian dari upaya untuk mendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat, salah satunya di Jakarta Timur.
Berdasarkan data permasalahan BABS di kota Jakarta Timur, akses masyarakat terhadap jamban mencapai 90,52 persen. Hal ini menunjukkan perlunya intervensi lebih lanjut untuk menghapus praktik BABS secara menyeluruh, melalui pendekatan yang lebih sistemik dan berkelanjutan.
“Rusunami Bidara Cina merupakan salah satu wilayah di Jakarta Timur yang perlu mendapatkan intervensi secara langsung dikarenakan saluran pembuangan tidak dialirkan ke tangki septik melainkan melalui selokan yang berakhir di sungai Ciliwung,” ujarnya, Jumat (1/8).
Menurutnya, kondisi ini berkaitan erat dengan isu kesehatan masyarakat, terutama tingginya angka kejadian penyakit berbasis lingkungan. Maka itu, PT JIEP sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, berupaya untuk berperan aktif dalam mengatasi permasalahan BABS di masyarakat DKI Jakarta melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan.
“PT JIEP langsung menghadirkan solusi nyata kepada 688 Kepala Keluarga atau sekitar 2.064 jiwa di Rusunami Bidara Cina dengan membangun tangki septik komunal berbasis teknologi tepat guna Biogas demi meningkatkan kualitas hidup sehat dan memberikan manfaat secara berkelanjutan,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, secara langsung mendukung dan mengapresiasi kolaborasi PT JIEP dan Pemerintah Kota Jakarta Timur dalam menghadirkan tangki septik biogas untuk masyarakat di Rusunami Bidara Cina.
Pramono menyampaikan, persoalan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) memang menjadi perhatian, dan karena ini merupakan sesuatu kebutuhan yang mendasar di masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi seluruh pihak yang mendukung serta atas inisiatifnya dalam memanfaatkan teknologi biogas yang tidak hanya menyelesaikan masalah sanitasi, tetapi juga menghasilkan energi alternatif yang bermanfaat bagi masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta seperti ini sangat penting dalam mewujudkan Jakarta yang lebih sehat dan berkelanjutan menuju Kota Global,” tandas Pramono.