Selasa, 25 Agustus 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 4954
(Foto: Yopie Oscar)
Relokasi warga yang berada di bantaran Sungai Ciliwung akan terus dilakukan, seperti di Bidara Cina dan Bukit Duri, Jakarta Selatan. Untuk proses relokasi warga selanjutnya, akan dipimpin pihak kepolisian.
"Kita minta polisi yang pimpin. Kita sudah rapat dengan Polda," kata Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota, Selasa (25/8).
Dalam relokasi selanjutnya, Basuki meminta agar kepolisian bisa mengirim intel. Tujuannya adalah untuk memetakan kondisi di lapangan. Sehingga bisa meminimalisir bentrokan antara masyarakat dengan aparat di lokasi kejadian.
"Polda yang akan pimpin, akan masukkan intel dulu, seperti waktu kita bereskan taman burung. Yang pasti Bidara Cina dan Bukit Duri harus kita bereskan untuk sodetan," tegasnya.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, pihaknya tengah memetakan beberapa daerah yang rawan kerusuhan. Hal itu bisa membantu Pemprov DKI Jakarta untuk mengambil kebijakan. "Kita petakan di beberapa titik, kita bahas, kita petakan kemudian kita buat cara bertindaknya. Ada titik yang memang kita sudah punya datanya," ungkapnya.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta bersama dengan Polda Metro Jaya juga merumuskan penguatan lima tertib yang sudah dicanangkan beberapa waktu lalu, yakni tertib hunian, tertib sampah, tertib demo, tertib PKL, dan tertib lalu lintas.
Apalagi, program lima tertib tersebut merupakan bagian dari 17 program tertib yang sudah dicanangkan sebelumnya oleh Polda dan TNI, dalam rangka percepatan, peningkatan keamanan ibukota.
"Nah, kami mencari celah bagaimana untuk membantu gubernur. Ada beberapa misalnya untuk tertib hunian, kita akan membuat tim untuk menyelidiki kemungkinan yang tidak sesuai peruntukannya di sana," katanya.